Ads 468x60px

OPINI

Menjelang Mimpi Malam

Kerja fenomenologi yang ditawarkan oleh Richard adalah sebagai berikut: a). Pendekatan terbuka dan empatik. b). Epoche yaitu menghilangkan prasangka atau prejudice c). idetic vision d). Agama merupakan aspek hakiki dari kehidupan manusia bukan berasal dari evolusi e). Harus menemukan sikap universal. Dilthey menawarkan metodologi yaitu das verstehen yang mengungkap pemahaman manusia tentang gagasan, intensi, dan perasaan orang.

Terkait dengan orientalisme bahwa para sarjana agama-agama sepakat akan dua hal sebagaimana yang dilontarkan oleh Binder, yaitu adanya prasangka agama dan politik dalam studi Timur Tengah. Di antara problem yang dihadapi oleh studi Islam hingga kini belum dapat disejajarkan dengan disiplin ilmu lainnya antara lain Studi Timur Tengah telah dilumpuhkan oleh fakultas yang tidak kompeten, kurikulum yang tidak memadai (khususnya dalam persiapan bahasa), dan standar masuk yang rendah bagi manusia. Walaupun studi agama dianggap masih gagal dalam membakukan diri sebagai sebuah disiplin keilmuwan akan tetapi prospeknya menjanjikan, dengan mengupayakan consensus mengenai kurikulum, pemecahan masalah dan kriteria dari tujuan yang akan dicapai.

Kebaikan Anda 
Komunitas Kokoda merupakan komunitas muslim yang berasal dari penduduk asli (pribumi) Papua. Komunitas ini tersebar di lima lokasi di wilayah teritori Kota Sorong dan menempati lokasi yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Komunitas Kokoda berasal dari beberapa suku yang menyatu di satu wilayah, seperti; Suku Migori, Kasweri, Siwatori, Tarof, Nebes, Udagaga, Benawa, dan Tambani. Khusus di Kota Sorong terdapat dua lokasi yang dijadikan pemukiman, yaitu wilayah pesisir pantai dan daerah pengunungan. Subjek yang dijadikan dampingan dalam pengabdian kepada masyarakat adalah Komunitas Marginal Kokoda yang menempati wilayah pinggiran kota dekat pesisir pantai di Kota Sorong, Papua Barat. Komunitas di wilayah ini berasal dan menyatu dari empat suku yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu suku Migori, Nebes, Benawa, dan Tambani. Penghasilan utama komunitas ini hanya mengandalkan usaha kelautan, yaitu mencari batu karang dan kayu bakau (manrove).

Islam Marginal kiri 
Komunitas marginal Kokoda dianggap tertinggal dan miskin. Pasalnya kehidupan sosial mereka memprihatinkan dan hidup dengan segala keterbatasan. Mayoritas aktivitas mereka hanya mencari batu dan kayu sehingga penghasilan yang didapatkan tidak cukup menghidupi kebutuhan keluarga sehari-hari, apalagi pola hidup mereka yang tidak pandai mengatur keuangan rumah tangganya. Di samping itu, lingkungan tempat tinggal komunitas ini agak tertinggal dari segala aspek, baik infrastruktur jalanan dan pemukiman, maupun fasilitas pendidikan dan kesehatan.
Terdapat tiga faktor mengapa komunitas ini dikatakan marginal, yaitu; Pertama, tidak tersalurkannya anggaran pembangunan yang telah dialokasikan pemerintah daerah, akhirnya oleh pejabat setempat dijadikan sumber korupsi. Kedua, kurang kepedulian pemerintah terhadap komunitas ini, terutama instansi terkait, seperti dinas pendidikan, kesehatan, perkebunan, perikanan, dan lain-lainya. Karenanya, tak satu pun fasilitas pemerintah ditempatkan di lingkungan ini. Ketiga, posisi tawar (bargaining) yang lemah, karena status sosial yang rendah, tidak berpendidikan, dan tertinggal.

Kini, kondisi sosial komunitas ini hanya menjadi objek kepentingan penguasa. Sistem dan regulasi yang dibuat pemerintah terkait dengan kesejahteraan komunitas setempat tidak disalurkan dan dinikmati hasilnya oleh komunitas marginal Kokoda. Hal itu dilakukan karena faktor tidak perhatiannya pemerintah pada kesejahteraan masyarakat Kokoda. Padahal, oleh pemerintah setempat setiap tahun mengalokasikan anggaran untuk pembangunan di wilayah komunitas marginal ini. Namun, realitasnya implementasi tersebut tidak diwujudkan   

0 comments:

Post a Comment