Keberlangsungan hidup manusia tidak bisa terlepas dari ilmu dan pengetahuan. Di sisi lain, agama diperlukan untuk mengisi dimensi spiritualitas, memberikan ketenangan, menjanjikan keselamatan, serta tuntunan bagi manusia dalam menemukan jalan hidupnya. Segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh manusia, selalu berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan serta meraih keselamatan. Upaya pemenuhan kebutuhan tersebut, biasanya melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Pertumbuhan ilmu dan pengetahuan manusia berlangsung dari masalah yang ditemukan sertai upaya menyelesaikannya. Upaya-upaya tersebut melibatkan perumusan teori yang harus lebih maju dari pada pengetahuan yang sudah ada, sehingga diperlukan lompatan imajinasi. Sepanjang sejarah manusia, pembicaraan mengenai sains dan agama tidak pernah berhenti. Agama dan sains merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Sains dan agama merupakan dua entitas yang sama-sama telah mewarnai sejarah kebudayaan dan peradaban manusia. Dalam catatan sejarah, perjumpaan agama dengan sains serta budaya tidak hanya pertentangan belaka, tetapi ilmuan berusaha untuk mencari hubungan antara keduanya, yaitu sains tidak mengarahkan agama kepada jalan yang dikehendakinya dan agama tidak memaksanakan sains untuk tunduk pada kehendaknya.
Featured Posts
Friday, July 11, 2014
Upaya Integrasi Sains, Agama dalam Lintas Budaya
Keberlangsungan hidup manusia tidak bisa terlepas dari ilmu dan pengetahuan. Di sisi lain, agama diperlukan untuk mengisi dimensi spiritualitas, memberikan ketenangan, menjanjikan keselamatan, serta tuntunan bagi manusia dalam menemukan jalan hidupnya. Segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh manusia, selalu berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan serta meraih keselamatan. Upaya pemenuhan kebutuhan tersebut, biasanya melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Pertumbuhan ilmu dan pengetahuan manusia berlangsung dari masalah yang ditemukan sertai upaya menyelesaikannya. Upaya-upaya tersebut melibatkan perumusan teori yang harus lebih maju dari pada pengetahuan yang sudah ada, sehingga diperlukan lompatan imajinasi. Sepanjang sejarah manusia, pembicaraan mengenai sains dan agama tidak pernah berhenti. Agama dan sains merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Sains dan agama merupakan dua entitas yang sama-sama telah mewarnai sejarah kebudayaan dan peradaban manusia. Dalam catatan sejarah, perjumpaan agama dengan sains serta budaya tidak hanya pertentangan belaka, tetapi ilmuan berusaha untuk mencari hubungan antara keduanya, yaitu sains tidak mengarahkan agama kepada jalan yang dikehendakinya dan agama tidak memaksanakan sains untuk tunduk pada kehendaknya.
Labels:
Akademia
Pendekatan Psikologi Dalam Studi Islam
Pada abad keenam bangsa Cina dikenal sebagai bangsa
yang memiliki keunggulan dalam ilmu pengobatan tradisional, astronomi,
ramu-ramuan dan lain-lain. Pendek kata, saat itu Cina merupakan salah satu
pusat peradaban dunia yang sangat maju. Karena itulah, Nabi Muhammad saw
menganjurkan umat Islam agar menuntut ilmu di negeri Cina. Pada saat
sekarang diakui atau tidak kiblat ilmu pengetahuan dan teknologi adalah bangsa
Barat (Eropa dan Amerika). Mengacu pada anjuran Nabi agar umat Islam belajar
sampai ke pusat peradaban Cina, maka pada saat sekarang umat Islam perlu
belajar ilmu pengetahuan dan teknologi kepada bangsa Barat. Untuk menjadi umat
yang maju dan kompetitif dalam arena pergulatan dunia, maka mau tidak mau umat
Islam perlu menyadap ilmu tersebut. Salah satu disiplin ilmu yang
berkembang pesat di kalangan masyarakat Eropa dan Amerika adalah Psikologi.
Tuesday, June 4, 2013
Islam: Agama Kemanusiaan
Secara konstitusional, Pancasila mengakui pentingnya agama dalam
kehidupan. Hal ini terlihat dengan sila pertama, yaitu ketuhanan yang Maha Esa.
Artinya bangsa Indonesia bebas menganut agama dan kepercayaan masing-masing
sesuai dengan keyakinan. Masyarakat bebas beragama dengan keyakinan kepada
sesuatu yang dianggap benar dan menyakinkan.
Agama sebagaimana dipahami oleh banyak orang adalah sebagai pembimbing
bagi keselamatan hidup manusia.Karena itu, dalam perjalanan sejarahnya, naluri
untuk beragama itu akan senantiasa selalu ada. Islam sebagai agama yang
menuntut sikap pasrah bulat-bulat kepada Ilahi sangat mendambakan
kedamaian. Maka ketika terjadi berjumpaan antara sesama Muslim, ucapan “assalamu
alaikum” atau “kedamaian untuk Anda” merupakan simbol dari harapan
tersebut. Artinya kedamaian yang diinginkan oleh agama ini bukan hanya
kedamaian bagi diri pribadi, akan tetapi untuk pihak lain. Dengan demikian,
tidak heran jika salah satu ciri seorang Muslim adalah sebagaimana yang
disabdakan oleh Nabi saw. Man salima al-muslimuna min lisanihi wa yadihi,
artinya siapa yang menyelamatkan orang lain (yang mendambakan kedamaian) dari
gangguan lidahnya dan tangannya).
Saturday, June 1, 2013
Teori Richard C. Martin: Sebuah Pendekatan Agama
Sebelum
Islam hadir ke dunia ini yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW sebagai utusan Allah, telah terdapat sejumlah agama yang dianut
oleh manusia. Dalam pandangan para ahli perbandingan agama (comparative study of religion), agama
secara garis besar dibagi dalam dua bagian, yaitu pertama, agama yang
diturunkan oleh Allah melalui wahyu-Nya sebagaimana yang termaktub dalam al
Qur'an. Agama yang demikian biasa disebut sebagai agama samawi (agama langit).
Yang termasuk dalam kategori agama samawi antara lain Yahudi, Nasrani dan Islam.
Kedua, kelompok agama yang didasarkan dari hasil renungan secara radikal
Labels:
Akademia
Prosesi Pewahyuan Al-Qur'an
Dalam
bahasa agama, wahyu itu dapat dipahami sebagai
petunjuk atau hidayah bagi ummat manusia dalam mengarungi kehidupan. Hal inilah
yang oleh agama-agama samawi istilah wahyu merupakan tolak ukur sebuah
kebenaran dalam kehidupan mereka. Dalam proses pewahyuan ternyata banyak
mengudang kontroversi di kalangan ulama. Tetapi
Labels:
Akademia
Hadis di Mata Joseph Schacht dan Juynboll
Secara historis pengalaman Barat
terhadap beradabaan Muslim sudah dimulai sejak abad 11, ketika Adalusia
(Spanyol) berada pada masa keemasan dan menjadi pusat peradaban dan ilmu
pengetahuan. Pada saat itu orang-orang Eropa bersekolah dan belajar di
perguruan Arab. Pada saat ini kemunculan orentalis Barat dapat diidentikkan
sebagai tarap “kesadaran awal” untuk menguasai bahasa Arab untuk
menterjemahakan buku-buku ilmu pengetahuan dan filsafat yang berbahasa Arab ke
bahasa latin, yang pada saat itu merupakan bahasa ilmiah. Jadi, pada fase ini
tujuan orenatalis atau akativitas orentalis lebih berorentasi pada pemindahan
ilmu pengetahuan dan filsafat dari dunia Islam ke Eropa. Pada masa ini
pembahasan tentang Hadis belum terjadi.
Kekerasan Beragama, Mungkin kah?
Sejarah peradaban dunia adalah sejarah yang
bergelimang dengan kekerasan, dan diakhiri konflik. Konflik yang ditimbulkan
oleh satu peradaban seharusnya tidak terjadi pada wilayah keagamaan -baik
internal agama maupun lintas agama- yang kesemuanya di atas namakan Tuhan dan
kitab suci, karana maenstremnya berbeda. Hal ini tidak hanya menimbulkan trauma
di hati manusia, tetapi ia menyisakan dendam di hati masing-masing-masing
pemeluk agama samapai hari ini. Agama dibenturkan oleh umatnya dengan alasan
bahwa berperang di jalan-Nya akan mendapatkan balasan setimpal dari Tuhan pula,
yaitu surga-Nya sudah siap menanti mereka, para bidadari dengan riang gembira
akan menyambutnya, para Malaikat bertepuk tangan kegirangan menyemput ke
datangan mereka, dan gelar Sahid yang mereka sandang karena dianggap mati dalam
perang suci (Holly War).
Subscribe to:
Posts (Atom)